Pages

Wednesday, 19 July 2017

Mudah Marah Ataupun Tersinggung? cara mengatasinya



Salah satu perkara yang selalu membuatkan kita lemah adalah timbulnya rasa tersinggung dihati kita. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.
Ketika tersinggung, paling kurang kita akan sibuk membela diri sendiri, dan  akan memikirkan kejelekan orang yang membuat kita tersinggung itu.
Perkara yang paling membahayakan dari rasa tersinggung adalah timbulnya penyakit hati seperti rasa merendahkan orang lain dan mengumpat. Malah mungkin menfitnahnya kembali.
Kesan yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Bila kita marah, kata-kata jadi tidak terkawal. Stress meningkat.
Kerana itu, ketabahan kita untuk “tidak tersinggung” menjadi satu keharusan.

 

Apa yang menyebabkan seseorang itu tersinggung?

Tersinggung seseorang itu timbul kerana menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa berjaya.
 Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan yang sebenarnya, apabila ada yang menilai kita kurang sedikit sahaja dari expectation kita, maka kita akan merasa tersinggung.
Peluang untuk rasa tersinggung akan terbuka luas jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Kerana itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, iaitu cara menilai diri.
Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai secara berlebihan terhadap diri kita sendiri. Misalnya, jangan banyak mengingati bahawa kita telah berjasa.
Saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini saya itu. Saya seorang pemurah. Saya banyak menolong rakan-rakan. Semakin banyak kita mengaku tentang diri kita, akan makin mudah untuk  membuat kita tersinggung.
.
Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk merendam rasa tersinggung :
Pertama, belajar melupakan.
Jika kita seorang berijazah maka lupakanlah ijazah kita.
Jika kita seorang pengarah lupakanlah jawatan itu.
Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya.
Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan

Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu.
Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jawatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggungjawabkan.
Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.
.
Kedua, kita harus melihat bahawa apa-apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat  
Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita. Sebenarnya kita tidak boleh memaksa orang lain membuat sesuatu sama dengan keinginan kita.
Apa yang boleh kita lakukan adalah memaksa diri sendiri memahami orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, walaupun sangat mengguris hati, tentu itu terjadi dengan izin Allah.
Anggap sahaja ini episod atau ujian yang harus kita lalui untuk menguji keimanan kita.
.
Ketiga, kita harus bersimpati.
 Melihat sesuatu tidak dari sudut pandang kita. Renungkan kisah seseorang yang sedang membawa gajah berjalan-jalan, dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang gajah tersebut.
Yang berada di depan berkata, “Oh indah sungguh pemandangan sepanjang hari”.
Pasti dia dilempar dari belakang kerana dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang dibelakang hanya melihat punggung gajah.
Oleh itu, kita harus belajar bersimpati. Jika tidak ingin mudah tersinggung, maka cari seribu satu alasan untuk boleh menyenangkan hati orang lain.
Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk menyenangkan, bukan untuk membenarkan kesalahan. Ingat!
.
Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kualiti diri
Jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai kesempatan untuk menyucikan jiwa, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabatnya sedang duduk bersama. Tiba-tiba baginda bersabda: “Akan datang selepas ini seorang ahli syurga.”
Maka muncul lah fulan bin fulan. Keesokannya juga sama, Rasulullah bersabda perkara yang sama, dan muncul fulan bin fulan yang sama. Keesokannya lagi juga sama. Rasulullah SAW bersabda perkara yang sama, dan muncul fulan bin fulan yang sama.
Akhirnya seorang sahabat Rasulullah pergi berziarah ke rumah lelaki itu, dan tidur di rumahnya untuk menyiasat apakah amalannya.
Selama tiga hari, sahabat Rasulullah itu tidak menjumpai apa-apa ibadah yang hebat, yang besar,yang menarik. Akhirnya dia menyatakan hajat sebenarnya tidur di rumah lelaki itu.
Lelaki itu menjawab: “Ibadahku adalah sebagaimana yang kau lihat. Tiada yang menakjubkan. Biasa-biasa sahaja.”
Sambung lelaki itu: “Tetapi di dalam hatiku tidak ada sangka buruk, rasa benci, kepada saudara-saudara mukminku.”
Memaafkan. Memaafkan dengan dada yang lapang.
InsyaAllah yang lain akan datang kemudian. Kelapangan hati, ketenangan jiwa, kesegaran roh, akan hadir kepada kita insyaAllah. Pasti.

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerana itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka…” Surah Ali-Imran ayat 159

Tips Cara Mengatasi Emosi Meredakan Amarah
Marah Yang Dapat Merugikan Kita Dan Orang Lain!
Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.
Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus- menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian.
Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb...

A. Beberapa Cara Untuk Meredakan Emosi / Amarah Diri Sendiri :
1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cubalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.

2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, memakai narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, isteri/suami, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya. Dan sebaik-baiknya tempat curhat adalah Allah Azza wa Jalla.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari penyelesaian Ketika fikiran anda mulai tenang, cubalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang ballpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira- kira jalan keluar atau penyelesaian masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban fikiran anda.

6. Ingin Menjadi Orang Baik. Orang baik yang sering anda lihat di layar TV biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, terus ke permasalahan utama, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, suka hati kamu lah…

7. Melupakan Masalah Yang Ada Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sedar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : "Apelah! Benda kecik ,macam ni pun nak marah. Macam takde benda lain nk marah lagi"

8. Berfikir Rasional Sebelum Bertindak Sebelum marah kepada orang lain cubalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar- besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.
9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.
10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mahu Diperbodohkan oleh Amarah. Orang yang mudah marah dah cukup membuat orang di sekitarnya tidak selesa sudah barang tentu sangat tidak baik .Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan abaikan terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

B. Cara Untuk Meredakan Emosi / Amarah Orang Lain.
Untuk Meredakan amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit.
Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan.
Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.
Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya.
Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.
INGAT...! Menurut rumus dan formulasi dari saya Marah + Emosi = Buang waktu& Tenaga. Dan terlebih penting, jaga sikap kita agar tidak menyinggung orang lain apalagi sampai menimbulkan kemarahan

1 comment:

  1. Yang penting, memang kena berbaik sangka.. insyaAllah kita lebih terbuka dan susah nak tersinggung dan marah :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...